BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG17.COM (SMSI) – Pemerintah Kota Bandar Lampung terus menggencarkan upaya menjaga ketahanan pangan daerah dengan mendorong produktivitas petani di wilayah perkotaan. Melalui kolaborasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pemkot menjalankan program pertanian terpadu yang difokuskan pada pemberian bibit cabai dan bantuan alat pertanian kepada kelompok tani.
Program ini menyasar lima kecamatan, yakni Rajabasa, Kemiling, Tanjung Senang, Sukarame, dan Sukabumi. Meski lahan pertanian di wilayah tersebut tergolong sempit, namun potensinya dianggap cukup tinggi untuk dikembangkan sebagai area tanam cabai produktif.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan petani sekaligus upaya menekan inflasi yang dipicu kenaikan harga bahan pangan.
“Pemerintah Kota terus berupaya memberikan dukungan kepada para petani, baik melalui penyediaan bibit tanaman maupun bantuan alat pertanian. Dengan begitu, masyarakat bisa berkontribusi langsung dalam menjaga ketahanan pangan serta membantu pengendalian inflasi,” ujar Eva Dwiana.
Dalam pelaksanaannya, Pemkot juga menyalurkan berbagai peralatan seperti traktor rotari untuk mempermudah pengolahan lahan. Para petani yang tergabung dalam kelompok tani di berbagai kelurahan menyambut baik program ini karena dinilai dapat meningkatkan produktivitas.
Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, Edi Suratno, menuturkan bahwa bantuan traktor sangat membantu dalam mempercepat proses pengolahan tanah.
“Dulu kami butuh waktu lama untuk membajak lahan secara manual. Sekarang dengan traktor rotari bantuan dari pemerintah, pekerjaan jauh lebih efisien dan hasilnya juga lebih baik. Kami optimis panen kali ini akan meningkat,” kata Edi.
Selain memberikan bibit cabai gratis, Pemkot Bandar Lampung juga menggandeng unsur TNI dan Polri dalam gerakan tanam cabai di setiap kelurahan. Wali kota berharap langkah ini bisa memperkuat kemandirian pangan masyarakat sekaligus menjaga stabilitas ekonomi daerah.
“Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan Forkopimda, kita bisa bersama-sama menghadapi tantangan pangan dan ekonomi. Inilah wujud kolaborasi nyata untuk kesejahteraan warga Bandar Lampung,” tutup Eva Dwiana. (*)