Gubernur Lampung Kukuhkan Direksi Baru Dua BUMD, Dorong Kemandirian Tanpa Modal APBD

LAMPUNG, LAMPUNG17.COM (SMSI) – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal resmi mengukuhkan direksi baru dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Lampung, yaitu PT Wahana Raharja dan PT Lampung Jasa Utama (LJU). Pengukuhan tersebut menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat peran BUMD sebagai motor penggerak ekonomi daerah.

Direksi baru PT Wahana Raharja kini diisi oleh Asep Muzaki sebagai Direktur Utama dan Yurita Sari sebagai Direktur Operasional. Sementara untuk PT Lampung Jasa Utama, jabatan Direktur Utama diemban oleh Oktavianus Yulia, dan Direktur Operasional dijabat Amri Zamani.
Pelantikan keduanya berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) masing-masing perusahaan, yakni Nomor 500/082/WR.UP/EXS/IX/2025 untuk PT Wahana Raharja dan Nomor 016/LJU-RUPSLB/BA/IX/2025 untuk PT Lampung Jasa Utama.

Dalam arahannya, Gubernur Rahmat menekankan pentingnya kemandirian BUMD. Ia menyebut, dalam lima tahun ke depan, tidak akan ada suntikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk perusahaan daerah tersebut.
“BUMD harus menjadi penggerak ekonomi dan penambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), bukan justru menjadi beban APBD,” tegas Rahmat Mirzani Djausal.

Rahmat juga menegaskan bahwa sejumlah persoalan hukum yang sempat membelit BUMD kini telah diselesaikan. Karena itu, ia meminta jajaran direksi baru tidak takut berinovasi dan berani mencari peluang bisnis yang produktif.
“BUMD harus maju, berani mengambil langkah, dan tentu didukung sepenuhnya oleh pemerintah daerah,” tambahnya.

Menurutnya, banyak aset daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Aset-aset tersebut, kata Rahmat, dapat dijadikan modal kerja sama antara BUMD dan pihak swasta, seperti HIPMI, APINDO, dan HIPPI.
“Kalau aset daerah bisa dikelola dengan baik, PAD kita akan meningkat dan ketergantungan terhadap pusat akan berkurang,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Lampung Jasa Utama, Oktavianus Yulia, menyampaikan bahwa jabatan yang diembannya merupakan amanah sekaligus kehormatan besar. Ia menyebut pihaknya akan berfokus pada evaluasi internal dan memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Kami ingin menjadikan LJU lebih profesional dan terbuka terhadap berbagai peluang bisnis. Saat ini kami masih perlu waktu untuk melakukan evaluasi menyeluruh,” kata Oktavianus.

Senada dengan itu, Direktur Utama PT Wahana Raharja, Asep Muzaki, menegaskan pihaknya optimistis mampu menjalankan tugas meski tanpa tambahan modal dari pemerintah provinsi.
“Wahana Raharja masih memiliki banyak potensi, termasuk aset yang belum dimanfaatkan dengan baik. Kami akan pelajari, apakah aset tersebut bisa dijual atau justru dimaksimalkan sebagai peluang bisnis baru,” ujarnya.

Langkah penguatan dua BUMD ini diharapkan mampu menjadi awal baru bagi kebangkitan ekonomi daerah serta mewujudkan kemandirian fiskal Provinsi Lampung. (*)

Pos terkait