BANDARLAMPUNG, LAMPUNG17.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) dalam pelaksanaan kegiatan sensus penduduk (SP) pada tahun 2020 ini akan menggunakan dua metode.
Hal tersebut diungkapkan Ahmad Nasrudin, Kepala BPS Kota Bandarlampung dalam laporannya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka Sensus Penduduk 2020 (SP2020) yang digelar di Hotel Sheraton Lampung, Kamis (13/2). “Dalam sensus penduduk pengumpulan data melalui dua metode, pertama online mulai tanggal 15 Februari-31 Maret 2020,” paparnya.
Menurutnya, semua penduduk pada pelaksanaan secara online memungkinkan memperbaiki data mandiri melalui portal resmi BPS yaitu sensus.bps.go.id. “Jadi pada tahun 2020 ini, BPS akan lakukan sensus penduduk yang pelaksanaan kali ini bekerja sama dengan Kemendagri dalam hal ini Dirjen Dukcapil yang pada pelaksanaan nanti gunakan hasil rekam e-KTP sebagai basis dasar,” tuturnya.
“Ini yang pertama kali dan hasil sensus tidak ada dua data. Jadi hanya ada satu data kependudukan,” sambungnya.
Kemudian, metode yang kedua ketika orang-orang karena suatu hal tidak bisa melalui online maka petugas sensus akan mendatangi dari rumah ke rumah pada bulan Juli 2020.”Bahkan yang tidak punya rumah maupun gelandangan tetap kita catat karena merupakan warga negara, paparnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya terkait hasil rakor akan melanjutkan hingga ke tingkat bawah. “Jadi setelah rakor OPD tingkat kota kita lanjut tingkat kecamatan supaya sampai level RT,” pungkasnya.
Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengucapkan terimakasih kepada BPS Kota Bandarlampung yang telah menggelar rakor antara OPD dan forkopimda dengan instansi terkait. “Saya gembira sensus bisa dimulai karena kita ingin data real karena patokan kita jumlah penduduk melalui BPS bukan hanya jumlah penduduk yang kaya tidak kaya gelandangan termasuk semua,” tuturnya.
Ia meminta kepada peserta harus sungguh-sungguh mengikuti kegiatan rakor agar informasi yang disampaikan masyarakat akurat dan baik. “Karena ini untuk kepentingan kita bersama untuk daerah kita. Jadi jumlah penduduk akurat tidak raba-raba,” pungkasnya. (enj)