METRO, LAMPUNG17.COM (SMSI)– Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin bersama Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Sudin meresmikan fasilitas Pusat Daur Ulang (PDU) di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan tahun 2021, Kamis (20/10/2022).
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan, Walikota Metro, Wahdi Siradjuddin dan Direktorat jenderal pengelolaan sampah, limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Viven Ratnawati yang disaksikan oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin serta Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman dan juga Sekda Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo.
Walikota Metro, Wahdi Soradjuddin menjelaskan, Kota Metro ini merupakan Kota pertama yang mendeklarasikan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dari total 514 Kabupaten/Kota yang ada di seluruh Indonesia.
“Ini tentunya mengajak peran serta masyarakat yang disebut pembangunan berkelanjutan, tidak ada yang tidak berkelanjutan tanpa masyarakat,” ucap Wahdi.
Dijelaskannya, pihaknya terus berupaya dalam pemaksimalan pengelolaan sampah masyarakat setempat dan dalam upaya tersebut diakuinya juga turut didukung sejumlah komunitas yang ada di Kota Metro.
“Saya kira pembangunan lingkungan ini adalah problem kita bersama. Tentu upaya-upaya sudah banyak dilakukan pemerintah Kota Metro melalui dinas LH tentunya sudah bekerjasama dengan komunitas-komunitas dan garda terdepan adalah masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, peran serta dari masyarakat dan komunitas yang ada itu sangat membantu dalam pengelolaan sampah di Bumi Sai Wawai.
“Tanpa adanya kesadaran masyarakat dan juga dukungan pihak komunitas tentunya penanggulangan persoalan sampah di Kota Metro akan terasa berat, karena pemerintah tidak bisa sendiri menanganinya,” ungkap dia.
Kemudian, PDU ini diharap dapat menjadi salah satu solusi dalam pengelolaan sampah yang ada di Kota Metro.
“Kemudian kita juga kemarin berkerjasama dengan PT Coca cola, sehingga nanti dengan adanya PDU disini, walaupun tidak terasa secara langsung, namun setidaknya 10 tahun kedepan PDU disini bisa mengelola 20 sampai 30 ton sampah,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin menjelaskan awal digagasnya pembangunan PDU Rejomulyo. Menurut Sudin, PDU Rejomulyo sudah mulai diusulkan anggarannya pada 2019 lalu.
“Alhamdullilah hari ini saya resmikan juga disini, jadi saya tidak dibilang tukang bohong. Kita semua tahu, Metro ini kota kecil, tapi cukup unik. Saya dengan senang hati melihat tempat daur ulang ini bisa beroperasi dengan baik,” kata Sudin.
Selain itu, ia juga berpesan terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Metro untuk dapat mengoptimalkan pengolahan sampah organik tersebut agar dapat diolah menjadi pakan ternak.
“Ini saya sarankan, sampah-sampah organik yang sisa kan masih bisa dibikin magot, kemarin anak-anak SMA Perikanan di Kota Agung juga membuat magot, saya tanyakan sampahnya darimana, ternyata sisa makanan mereka,” ungkap dia.
“Ada yang magot segar ada yang sudah dikeringkan. Saya juga berharap ada juga yang seperti itu disini, magot itu paling bagus untuk pakan ikan,” sambungnya.
Tidak hanya itu. Ia juga berpesan agar Walikota Metro dalam hal ini Wahdi Siradjuddin dapat menghadirkan penghijauan di lingkungan sekitar PDU.
“Satu saya kesan saya saat tiba, kok lokasinya kecil sekali, juga kurang penghijauan. Karena saya setiap ke suatu tempat, termasuk kemarin ke kampus perikanan saya katakan bahwa saya akan sumbang pohon produktif,” bebernya.
Untuk mendukung penghijauan di lingkungan sekitar PDU tersebut, lanjutnya, ia berjanji akan memberikan pohon buah alpukat terbaik yang produksi pertamanya berada di Hutan Lindung Gunung Balak, untuk dapat ditanamkan disekitaran PDU dengan harapan Pemkot Metro dapat menjaga kelestariannya.
“Nanti dikasih nama alpukatnya Ratu Puan. Itu artinya rangkaian tugas program unggulan agrolestari nasional, itu sudah disertifikasi dan sudah dicoba oleh teman teman di Jakarta umumnya. Sekali lagi yang mengurus PDU, bantulah kami menjaganya karena bukan kalau kita siapa lagi,” pungkasnya. (Adv)