JAKARTA TIMUR, LAMPUNG17.COM – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif membangun masyarakat melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Bertempat di Komunitas Mat Peci Ciliwung, Jakarta Timur, kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 17 Mei 2025 dengan mengusung kolaborasi lintas empat program studi dari berbagai fakultas di lingkungan UNJ. Pengabdian ini menyasar anak-anak dan warga komunitas dengan beragam tema strategis yang berkaitan erat dengan isu sosial, komunikasi, dan lingkungan hidup.
Mengusung semangat kolaborasi dan partisipasi aktif, kegiatan PKM ini menghadirkan para dosen dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Sosiologi, Pendidikan Sosiologi, serta Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital yang tergabung dalam satu tim sinergis. Masing-masing menyampaikan materi sesuai bidang keahlian, dengan pendekatan edukatif yang disesuaikan dengan konteks lokal masyarakat bantaran Sungai Ciliwung.
Salah satu sesi pembuka diisi oleh Sandy Allifiansyah, Ph.D., yang menyampaikan materi bertajuk “Sosialisasi Tangkal Radikalisme pada Anak-Anak Komunitas Mat Peci.” Dalam paparannya, anak-anak diajak memahami pentingnya nilai toleransi, keragaman, serta bahaya penyebaran paham radikal melalui media sosial dan lingkungan sekitar. Materi ini disampaikan secara komunikatif agar mudah diterima oleh peserta usia sekolah dasar.
Pada sesi berbeda, Dr. M. Fikri Akbar, M.Si., M.M. memberikan pelatihan public speaking bagi anak-anak. Dengan tema “Meningkatkan Partisipasi Publik Anak dalam Isu Lingkungan,” sesi ini bertujuan membangun rasa percaya diri anak dalam menyampaikan gagasan secara terbuka dan efektif. Anak-anak tidak hanya belajar teknik berbicara, tetapi juga diajak menyuarakan opini mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Isu lingkungan juga menjadi perhatian penting dalam kegiatan ini. Nada Arina Romli, M.I.Kom., membawakan pengabdian berjudul “Edukasi Komunikasi Lingkungan dengan Membuat Eco Enzym bagi Anak-Anak.” Anak-anak dikenalkan pada cara memanfaatkan limbah dapur menjadi cairan pembersih ramah lingkungan. Proses pembuatan eco enzym dilakukan secara langsung sebagai bagian dari pembelajaran aktif.
Sementara itu, Prima Yustitia Nurul Islami, S.KPm., M.Si. mengangkat tema pengelolaan sampah berbasis komunitas melalui proyek kolaboratif bertajuk “Community-Based Waste Management: A Collaborative International Project to Promote Recycling, Reduce Plastic.” Materi ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menghubungkan persoalan lokal dengan agenda global mengenai pengurangan sampah plastik.
Tak kalah penting, isu pendidikan seksual anak juga menjadi bagian dari agenda pengabdian. Marista Christina Shally Kabelen, M.Hum., memaparkan strategi peningkatan peran orang tua melalui pengabdian bertajuk “Edukasi Dini Tubuh, Privasi, dan Keamanan Anak dengan Media Video Animasi.” Dengan pendekatan visual yang ramah anak, sesi ini ditujukan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya perlindungan diri sejak usia dini.
Kampanye sosial untuk merawat sungai Ciliwung juga diperkuat melalui materi yang disampaikan oleh Atik Kurniawati, M.Si., yang menekankan pentingnya komunikasi publik dan aksi kolaboratif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Sementara itu, Meila Riskia Fitri, M.A., menutup rangkaian kegiatan dengan tema “Membangun Generasi Cerdas Digital: Peran Ibu Komunitas dalam Edukasi Seksualitas di Era Internet,” menyoroti pentingnya peran ibu dalam mendampingi anak di tengah derasnya arus informasi digital.
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini mendapat sambutan hangat dari warga dan relawan komunitas Mat Peci Ciliwung. Sejumlah mahasiswa UNJ juga terlibat aktif sebagai pendamping peserta, fasilitator, serta tim dokumentasi. Interaksi yang terjalin antara sivitas akademika dan masyarakat mencerminkan esensi pengabdian yang inklusif dan berdampak langsung.
Melalui kolaborasi lintas prodi ini, UNJ berharap dapat terus membangun jembatan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan nyata masyarakat. PKM ini menjadi langkah konkret dalam mewujudkan kampus yang tidak hanya mencetak lulusan akademik, tetapi juga agen perubahan sosial yang peduli dan responsif terhadap persoalan di akar rumput. (*)