BANDARLAMPUNG, LAMPUNG17.COM (SMSI) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mengklaim hutang belanja pembangunan tinggal Rp250 miliar. Hal tersebut diungkapkan Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bandar Lampung, M. Nur Ramdhan.
Menurut dia, memang Pemkot memiliki hutang pembangunan, namun selama ini telah di cicil dan dilakukan pembayaran. Bahkan Ramdhan membantah hutan Pemkot mencapai Rp653 miliar.
“Tidak bener kalau hutang Pemkot sampai Rp653 miliar, hutang belanja kita enggak sampai Rp250 miliar lagi, jadi tidak seperti yang diinformasikan. Karena kondisi keuangan kita saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu,” Jelas dia, dalam konferensi pers yang dilaksanakan di ruangannya, pada Rabu (22/6).
Mengenai adanya informasi hutang sebesar Rp653 miliar, sambung dia, kemungkinan didapat pada saat akhir tahun 2021, yang dinformasikan dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Tapi kondisi saat ini realnya Pemkot Bandar Lampung itu sudah jauh dari kondisi utang itu. Malah prediksi saya tidak sampai akhir tahun ini sisa hutang itu selesai,” katanya.
Hutang Pemkot sendiri ke beberapa rekanan, termasuk pada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Namun ia memastikan dan bisa di cek ke rekanan-tekanan Pemkot utamanya yang besar-besar, mestinya mereka akan mengklarifikasi bahwa hutangnya sudah semakin berkurang bahkan sudah hampir selesai.”Kita optimis pada 2023 dan 2024 itu kondisi keuangan kita jauh lebih baik,” Singkat dia.
Terkait dengan pembangunan infrastruktur ini juga tidak mungkin akan dihentikan. Apalagi kondisi seperti sekarang ini, kalau misalkan ada banjir maka harus perbaiki gorong-gorongnya dan kalau ada jalan rusak kita harus perbaiki juga. “Tidak mungkin kota ini tidak melakukan pembangunan infrastruktur, karena kita harus, bahkan itu kan sebagai salah satu wujud komitmen Pemkot mensejahterakan masyarakatnya,” Tutur dia. (*)