BANDARLAMPUNG, LAMPUNG17.COM – Terkait peristiwa naas yang menimpa teknisi lift di Gedung Pelayanan Satu Atap milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung, pada Kamis (27/2) lalu hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Walikota Bandarlampung, Herman Hn mengucapkan turut berduka cita atas peristiwa tersebut.
“Ya saya ucapkan turut berdukacita yang dalam,” Ujar Walikota Bandarlampung, saat ditemui dilingkungan Pemkot Bandarlampung, pada Jumat (28/2).
Ia menyatakan bahwa peristiwa tersebut bukan lift yang jatuh akan tetapi orangnya. “Bukan lift yang jatuh tapi orangnya. Dia (korban,red) tidak pakai tali pengaman saat melakukan proses perbaikan lift,” paparnya.
Menurutnya, pekerja tersebut seharusnya menjaga keselamatannya dengan mengenakan tali pengaman dan helm, sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Dia nggak pakai tali, terpeleset ya namanya ajal,” singkat dia.
Diberitakan sebelumnya, diduga akibat terjatuh, seorang pekerja teknisi lift yang diketahui atas nama Suryono (Yono) mengalami cidera parah, Kamis (27/2) sore.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pekerja tersebut sedang melakukan perbaikan lift di Mal Pelayanan Publik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung dan mengalami hal nahas tersebut.
“Yono nama korbannya, pekerja teknisi lift. Kejadian itu sekitar pukul 15.10 WIB,” terang Apri, salah seorang saksi mata.
“Saya enggak tahu kejadian persisnya seperti apa. Namun yang pasti koban bernama Yono teknisi lift,” sambungnya.
Menurutnya, orang tersebut sedang melakukan perbaikan lift dan tiba-tiba dirinya mendengar suara keras dari lift.
“Jatuh dari lantai atas ketika dia memperbaiki lift, tiba-tiba terdengar suara dengan keras, pas kita cek orang dengan luka parah. Setelah itu kami evakuasi langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) A. Dadi Tjokrodipo. Lantai berapanya nggak tahu,” pungkasnya. (enj)