LAMPUNG, LAMPUNG17.COM (SMSI) – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung memastikan bahwa ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar hingga pertengahan tahun 2025 masih dalam kondisi aman. Penyaluran BBM subsidi masih berada di bawah 90 persen dari kuota bulanan, sehingga dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang libur anak sekolah dan akhir tahun.
Kabid Energi Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek, menjelaskan bahwa hingga Mei 2025, penyaluran Bio Solar telah mencapai 315.110 kiloliter atau 39,28 persen dari total kuota tahunan sebesar 802.204 kiloliter. Khusus bulan Mei, realisasi penyaluran Bio Solar mencapai 66.234 kiloliter atau setara 94 persen dari kuota bulanan.
Sementara itu, untuk Pertalite, total penyaluran hingga Mei mencapai 275.072 kiloliter. Adapun penyaluran pada bulan Mei tercatat sebesar 55.819 kiloliter atau sekitar 88,78 persen dari kuota tahunannya yang mencapai 784.883 kiloliter.
“Artinya stok kita cukup aman. Sisanya akan kami manfaatkan untuk kebutuhan di momen libur sekolah pertengahan tahun dan menjelang akhir tahun nanti,” ujar Sopian, Rabu (19/6).
Terkait masih adanya antrean kendaraan di sejumlah SPBU, Sopian menjelaskan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya adalah keterlambatan pengiriman dari Pertamina, kecenderungan pengendara untuk mengisi di satu SPBU saja, hingga jenis kendaraan besar yang mengakibatkan antrean panjang hingga ke luar area SPBU.
Meski begitu, ia memastikan bahwa SPBU yang berada di jalur padat kendaraan seperti Jalan Soekarno-Hatta (By Pass) Kecamatan Panjang dan Kecamatan Teluk Betung mendapatkan kuota yang besar dan suplai yang cukup.
“Penyaluran harian per SPBU berkisar antara 12 ribu hingga 24 ribu liter. Biasanya dikirim setiap hari, tergantung dari kuota masing-masing SPBU,” tambahnya.
Ia juga menyebut pengiriman BBM dari Pertamina dilakukan satu kali sehari, dengan frekuensi pengiriman antara enam hingga tujuh kali dalam seminggu, tergantung besaran kuota yang diterima oleh masing-masing SPBU.
Namun demikian, Dinas ESDM Lampung tetap mengantisipasi lonjakan permintaan, khususnya untuk Bio Solar. Menurut prediksi dari Pertamina, penyaluran Bio Solar berpotensi melebihi kuota hingga akhir tahun. Jika hal itu terjadi, pihaknya siap mengusulkan penambahan kuota dengan mempertimbangkan faktor pertumbuhan ekonomi dan aktivitas industri di Lampung. (*)