BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG17.COM (SMSI)– DPC Hiswana Migas Lampung menggelar Fokus Group Discussion (FGD), di Wood Stairs Cafe, Kamis (1/9/2022).
FGD digelar, rangka menyikapi isu yang berkembang saat ini. Tentang adanya program pemerintah terkait penataan ulang soal harga dan regulasi.
Mengangkat tema Pengaruh Strategi Mitigasi Rencana Kenaikan Harga BBM Terhadap Meningkatnya Inflasi, di Wilayah Provinsi Lampung.
Kegiatan diskusi, dihadiri Ketua DPC Hiswana Migas Rudy Hartanto, Ketua Bidang SPBU Donny Irawan, Humas Hiswana Migas Awang. Sales Area Manager Retail Lampung Bengkulu PT. Pertamina Patra Niaga Drestanto, SBM II Hasanuddin Silitonga.
Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unila Sigit Krisbintoro. Pengamat kebijakan publik Dosen FISIP Unila Robi Cahyadi Kurniawan. Serta organisasi kemasyarakatan.
Sales Area Manager Retail Lampung Bengkulu PT. Pertamina Patra Niaga Drestanto memaparkan, produksi minyak bumi sudah dibawah kebutuhan masyarakat. Atau tidak mencukupi warga Indonesia sehingga harus dilakukan impor.
“Karena melakukan impor, harga bbm di Indonesia dipengaruhi harga minyak India. Jika harga diindia naik, otomatis juga memperngaruhi biaya pengiriman. Selain itu, situasi geopolotik kasus Rusia Ukraina juga memengaruhi dinamika BBM di Indonesia,” kata Drestanto.
Drestanto menyebut, untuk kebijakan penataan ulang harga dan kuota. Ditetapkan oleh pemerintah sebagai regulator yang membuat peraturan dan kebijakan.
“Pertamina posisinya sebagai operator yang menyalurkan BBM. Regulator yang membuat peraturan, menetapkan kuota solar, LPG dan Pertalite, termasuk harga jualnya yaitu Pemerintah. Sedangkan pertamina hanya menyalurkan saja,” ungkapnya.
“Sebagai operator, petamina hanya menyiapkan produk jual sesuai aturan dan kuota yang ditetapkan,” tambahnya.
Sedangkan, Ketua Bidang SPBU Donny Irawan menjelaskan bahwa sebagai mitra pertamina. SPBU mengatur tentang kesiapan dan persiapan agar dapat melayani konsumen dan masyarakat dengan baik.
“Tentunya ini karena adanya isu penyesuaian harga BBM, kita semua dibuat gelisah. Namun semoga kedepan situasinya tetap dalam kondisi stabil dan ketenangan masyarakat. Kami sebagai ujung tobak di lapangan akan menyalurkan BMM dengan maksimal dan baik,” pungkasnya. (*)