BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG17.COM – Pemerintah Kota Bandar Lampung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan Navara City Park (NCP) yang berlokasi di kawasan perbukitan Sukabumi, Senin (20/5/2025). Sidak ini dilakukan untuk memastikan proyek tempat wisata tersebut tidak menimbulkan dampak lingkungan, terutama potensi banjir bagi warga sekitar.
Inspeksi itu melibatkan sejumlah dinas teknis, seperti Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) serta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung. Namun, dua instansi penting yakni Dinas Lingkungan Hidup dan DPMPTSP absen dari agenda peninjauan tersebut.
Kabid Tataruang Disperkim, Erwansyah, menyatakan pihaknya akan rutin melakukan pengawasan terhadap aktivitas pembangunan proyek Navara City Park yang diinisiasi oleh PT Lampung Estate Utama.
“Kami akan monitoring setiap tiga bulan sekali. Jangan sampai ada dampak negatif yang dirasakan masyarakat sekitar,” ujar Erwan kepada awak media.
Menurutnya, meskipun saat ini progres pembangunan baru mencapai sekitar 50 persen, namun sementara ini belum ditemukan pelanggaran atau catatan serius dari hasil pengecekan lapangan.
“Masih sesuai dengan dokumen yang disampaikan ke Pemkot. Tapi tetap harus diantisipasi, karena lahan ini luas dan berada di area perbukitan, perlu rekayasa pengendalian banjir yang matang,” tegasnya.
Sementara itu, dari Dinas PU, Dian Nugraha menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan sejumlah rekomendasi teknis, termasuk pembangunan embung untuk menampung air hujan dan mengurangi risiko banjir.
“Kita rekomendasikan satu titik embung. Ukurannya nanti disesuaikan dengan debit air. Dan saat ini memang masih dalam tahap konstruksi,” kata Dian.
Dia juga menegaskan bahwa keberadaan sistem peringatan dini banjir (Peil Banjir) masih relevan dan akan dievaluasi tiap lima tahun.
Di sisi lain, pihak pengembang, melalui Direktur Utama PT Lampung Estate Utama, Budi Utama, menyampaikan bahwa pengerjaan proyek sudah mencapai 60 persen. Ia membantah proyeknya menjadi penyebab banjir di wilayah sekitarnya.
“Kami sudah memperbaiki saluran drainase warga yang mengarah ke lokasi. Bahkan kami bangun saluran dinding selebar 3 meter dan gorong-gorong untuk antisipasi hujan deras,” beber Budi.
Menurutnya, selain instalasi drainase, pihaknya juga melakukan penghijauan dan pembuatan sumur resapan di sejumlah titik.
“RTH kita pertahankan, bahkan kita tambah. Penghijauan memang baru 10 persen, tapi stok tanamannya sudah 50 persen di lokasi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, proyek Navara City Park akan dilengkapi dengan 62 unit foodcourt, dua vila di atas bukit, dan sejumlah fasilitas wisata. Namun, sebagian warga masih khawatir proyek ini menambah risiko banjir, mengingat lokasinya berada di daerah rawan genangan. (*)