LAMPUNG, LAMPUNG17.COM – Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Lampung, yang dikenal sebagai salah satu daerah penyumbang pekerja migran terbesar di Indonesia.
Dalam kunjungannya, Menteri Abdul Kadir menggelar dialog bersama mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lampung. Agenda ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam melibatkan generasi muda sebagai mitra edukasi untuk calon pekerja migran Indonesia (PMI).
“Kami mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan di masyarakat, menyebarkan informasi yang benar mengenai proses resmi bekerja ke luar negeri. Termasuk soal persyaratan dokumen, perlindungan hukum, hak dan kewajiban, serta risiko jika berangkat secara nonprosedural,” ujar Abdul Kadir Karding dalam sambutannya.
Menurut data, Lampung saat ini menempati posisi kelima sebagai provinsi penyumbang PMI terbesar di Indonesia, setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Barat. Kondisi ini menjadikan Lampung sebagai daerah strategis dalam upaya peningkatan literasi migrasi aman.
Pemerintah memperkirakan kebutuhan pekerja migran Indonesia pada tahun 2024 mencapai 1,5 juta orang. Permintaan terbesar datang dari sektor formal seperti konstruksi, perhotelan, dan kesehatan di berbagai negara tujuan, seperti Malaysia, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, hingga kawasan Timur Tengah.
Menteri P2MI menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dapat menjadi kunci dalam memutus rantai penempatan ilegal serta mencegah terjadinya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang masih marak terjadi.
“Melalui kolaborasi dengan kalangan kampus, kami berharap mahasiswa mampu menjadi filter informasi dan pelindung pertama bagi lingkungan sekitarnya dari praktek migrasi ilegal,” tambah Abdul Kadir.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya nasional untuk menekan angka TPPO dan memperluas pemahaman masyarakat mengenai jalur migrasi kerja yang sah dan terlindungi. (*)
