LAMPUNG17.COM – Sengketa lahan antara PT Huma Indah Mekar (HIM) Tulang Bawang Barat dengan warga adat 5 keturunan Bandar Dewa berlanjut, Rabu (2/3) sore, bentrok antara warga dan pihak keamanan PT Him pecah, bahkan menimbulkan korban dari warga keturunan adat.
Korban yang berasal dari warga Adat 5 Keturunan Bandardewa bernama Birin, yang mengalami pecah kepala atau luka di kepalanya ketika ingin mempertanyakan rekannya, Amin, yang diamankan pihak kepolisian.
Bentrok terjadi, saat pihak kepolisian menjemput Amin atas laporan pihak PT Huma Indah Mekar (HIM). Warga lalu mendatangi pos Satpam PT HIM mempertanyakan rekannya.
Namun, saat ingin mempertanyakan penangkapan rekannya, warga di propokasi dengan adanya pemukulan dari pihak keamanan PT HIM, yang memukul kepada warga hingga luka mengalir ke wajahnya. “Siapa yang memukul,” jerit seorang warga diikuti lemparan batu hingga kaca pos satpam pecah.
Saat terjadi bentrok, aparat kepolisian sempat melepaskan gas air mata untuk mengendalikan warga yang sebagian sudah beringas sambil menenteng senjata tajam. Seorang warga berusaha menenangkan warga lainnya dan minta pihak kepolisian netral, ada di tengah.
Beberapa menit kemudian suasana mereda, pihak keamanan perusahaan perkebunan dan kepolisian terlihat berusaha pula menahan diri sehingga terhindar dari bentrokan lebih besar.
Amriwan Taslim, Koordinator Warga Adat 5 Keturunan Bandar Dewa mengatakan, warga datang naik sepeda motor untuk mempertanyakan keberadaan temannya setelah sebelumnya aparat kepolisian membawanya.
Saat ini, mereka mengambil tenda dan akan bermalam di depan pintu masuk perkebunan karet milik Aburizal Bakrie hingga kawannya dibebaskan.
Diketahui, Warga Adat 5 Keturunan Bandar Dewa meminta kepada PT HIM untuk lakukan ukur ulang lahan HGU, karena di duga adanya penyerobotan lahan milik adat Bandar Dewa, yang telah dikuasai PT HIM seluas 1.470 hektare. (*)