BANDARLAMPUNG, LAMPUNG17.COM – Edi Santoso (48) Mantan Narapidana Teroris (Napiter), serta Ex Organisasi Mujahidin Indonesia, kini mulai menyibukan diri dengan berkumpul bersama keluarga, serta bersosialisasi dan bersilaturahmi dengan rekan rekannya dan warga di lingkungan tempat tinggalnya, di Kelurahan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung.
Terlihat pada Rabu siang (20/4), Edi mengemas sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mie instan, serta dua kaleng sarden dimasukan kedalam plastik berukuran besar. Bahan kebutuhan pokok itu, rencananya akan dibagikan kepada rekan sejawatnya yang tergabung dalam Paguyuban Mangkubumi Putra Lampung.
“ Ini sekedar untuk membantu teman teman yang membutuhkan. Apa lagi ini kan bulan puasa, mungkin bisa digunakan untuk berbuka puasa dan sahur,” kata Edi.
Selama bebas dari penjara usai menjalani masa hukumannya, Edi memang berniat untuk kembali berkumpul bersama keluarganya. Terlebih dirinya sangat merindukan keharmonisan dan canda tawa, bersama teman teman dan warga di lingkungan tempat tinggalnya. Hal itu lah yang menjadi faktor pendorong dirinya, untuk meninggalkan semua masa lalunya yang begitu kelam.
Dengan mengendari sepeda motor miliknya, Edi kemudian bergegas menemui rekan rekannya yang juga merupakan Mantan Napiter. Tak hanya untuk melepas rindu dan membagikan bahan kebutuhan pokok, Edi juga mengajak rekan sejawatnya untuk kembali patuh dan mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Setiba di rumah kediaman rekannya, Pamriyanto, di kawasan Jati Agung, Lampung Selatan, Edi berulang kali memeluk tubuh mantan anggota kelompoknya itu. Seraya memberikan plastik berisi bahan kebutuhan pokok, Edi juga menyempatkan diri untuk mengajak rekannya itu untuk kembali ke kehidupan yang normal, serta meninggalkan segala bentuk paham dan ajaran yang menyimpang di masa lalu.
“ Ya, semuanya ini untuk kemaslahatan kita bersama. Saya yakin kita bisa kembali hidup seperti warga pada umumnya. Berkumpul bersama keluarga, bekerja dengan kemampuan kita, serta berbaur bersama warga lainnya,” Ucap Edi yang juga diamini oleh rekannya.
Tidak hanya Pamriyanto, Edi juga mengunjungi kediaman rekan sejawat lainnya yakni Solihin dan Anton Sujarwo. Tak ubah Seperti Pamriyanto, Edi juga membagikan bahan kebutuhan pokok kepada dua rekannya yang tergabung dalam Paguyuban Mangku Bumi Putra Lampung. Kepada Solihin dan Anton Sujarwo, Edi selalu mengingatkan untuk tetap istiqomah dan konsisten dalam meniti kembali kehidupan di masyarakat, serta tidak melanggar peraturan pemerintah yang berpotensi menimbulkan kegaduhan.
Usai mengunjungi kediaman rekan rekannya, Edi kembali ke rumah dan mempersiapkan sejumlah paket makanan, berupa pempek, bubur sumsum, serta es buah campur. Paket makanan berupa takjil untuk berbuka puasa itu dikemasnya kedalam plastik, untuk dibagikan kepada tetangga dan warga di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
“ Tetangga juga punya hak atas ini semua. Kan saya sudah bertempat tinggal lagi disini, jadi harus mulai berbaur serta bergaul kembali dengan mereka,” terang Edi.
Rumah pertama yang dikunjunginya ini, yaitu Rumah Ketua Rukun Tetangga (RT). Di rumah Ketua RT 08, Muhammad Tomi ini, Edi memberikan paket makanan takjil yang diharapkan bisa dinikmati saat berbuka puasa. Edi kemudian meminta Ketua RT untuk membantunya membagikan takjil makanan, kepada sejumlah warga yang berada di sekitar tempat tinggalnya. Tujuannya agar warga dapat mengetahui jika Edi sudah kembali tinggal di kediamannya, serta berharap agar bisa kembali bergaul seperti sediakala.
“ Ya harapannya agar Mas Edi bisa kembali bergaul dengan warga disini. Mas Edi juga sudah sering terlihat ke masjid untuk sholat berjamaah dan sholat tawarih,” kata Ketua RT.
Warga di lingkungan tempat tinggal Edi, kini perlahan sudah bisa menerima kembali salah satu tetangganya yang pernah terlibat dalam organisasi kelompok radikal tersebut. Bahkan selama beberapa bulan terakhir, Edi terlihat sudah berinteraksi dengan tetangga dan warga lainnya yang berada di sekitar kediamannya.
“ Mas Edi ini rupanya hobi main catur. Kalo selesai sholat dari masjid, pasti dia kumpul di pos ronda atau ke rumah warga untuk main catur. Ya warga juga senang dengan perubahan pada Mas Edi,” ucap Ketua RT 08, Kelurahan Panjang Selatan itu.
Edi Santoso berharap kembali dirinya dengan berkumpul bersama keluarga, teman dan warga sekitar, dapat menjadi contoh kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat di Provinsi Lampung. Agar tidak mudah terjerumus dan mengikuti ajaran kelompok radikal yang dilarang oleh pemerintah. Jika tidak ingin berurusan dengan hukum serta kehilangan orang orang terdekat yang disayanginya.
“ Segala sesuatu kan ada hikmahnya, mungkin inilah jalan saya untuk kembali meniti hidup yang lebih baik. Saya juga bersyukur semua orang masih dapat menerima kembali saya seperti dulu lagi,” kata Edi.(*)