METRO – Reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro Daerah Pilih (Dapil) I Kecamatan Metro Pusat banyak menerima keluhan dari masyarakat.
Ketua Komisi II DPRD Kota Metro, Fahmi Anwar, mengatakan aspirasi masyarakat dijadikan skala prioritas dalam resesnya.
“Aduan mereka yang pertama soal infrastruktur, yang hari ini memang kita merasakan banyak permasalahan jalan-jalan yang ada di Metro,” katanya, Selasa (21/6/2022).
Kita berharap, lanjutnya, apa yang belum terakomodir bisa diakomodir pada tahun selanjutnya.
“Juga berharap untuk sesegera mungkin laksanakan kegiatan-kegiatan yang memang seharusnya sudah bisa berjalan ditahun 2022 ini,” lanjut Politisi Partai Demokrat itu.
Selain infrastruktuf, insentif para pamong serta juru kunci juga menjadi hal yang banyak diadukan. Sebab, hal itu berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Mungkin, kata Fahmi, hari ini pemerintah sudah optimal. Namun masih ada keluhan dari beberapa kelurahan.
“Ada yang merasa tidak proporsional ketika memberikan insentif-insentif honor di berbagai tempat. Contohnya insentif guru ngaji TPA. Ada satu wilayah yang guru TPA-nya itu 10, tapi yang diberikan 3, sehingga 3 itu dibagi 10. Jadinya kan ga seberapa nilainya,” paparnya.
Tentu hal itu harus menjadi perhatian khusus untuk pemerintah agar disusuaikan antara fakta dan data.
“Jangan diambil rata secara keseluruhan. Namun lihat keperluannya seperti apa. Kita berharap lebih proposional lah ya sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Terakhir, PBB menjadi bagian dari keluhan masyarakat. Tapi pihaknya mengaku sudah menyampaikan bahwa ada pemberhentian pembayaran sementara.
“Itu untuk menemukan format yang benar-benar tidak membebankan bagi masyarakat,” pungkasnya. (Adv)