BANDARLAMPUNG, LAMPUNG17.COM – Limbah oli masih mencemari pantai Kampung Rawalaut, RT 09 LK1 Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung. Kondisi ini menyebabkan hancurnya tangkapan nelayan sekitar Pesisir Pantai Panjang.
Seperti yang dialami Parjiyo (63) salah satu nelayan yang tekena dampak dari pencemaran limbah oli di pesisir pantai panjang.
Dia mengaku mata pencaharian satu-satunya kini menghasilkan nol, sejak adanya limbah oli yang hingga kini belum diketahui siapa yang membuang ke air laut. “Ditambah lagi, kondisi Angin Selatan juga membuat limbah oli yang diduga kuat dari laut menyebar ke Pesisir Pantai Panjang, ” Beber dia, Kamis (10/3).
Terhitung 4 hari, sambung Parjiyo, dirinya tidak mendapatkan pendapatan “Tidak ada pemasukan selama 4 hari ini, karena tidak bisa cari ikan,” Imbuh dia.
Limbah yang bercecer di Pesisir Pantai Panjang ini, pertama disadari parjiyo saat malam hari.”Waktu malam saya mau mancing, sekitar pukul 03.00 wib, sudah ada limbah oli gitu, soalnya sudah terlihat hitam semua. Dari Dermaga plPelabuhan lari ke pinggir sampai pagi, akhirnya saya pulang dan tidak cari ikan lagi, bentuk hitam bergumpal, dan kalau yang ada sampahnya lebih parah lagi,” Jelas bapak beranak 3 ini.
Dia menambahkan, Kemarin juga ada penyu yang mati disini sepertinya dari limbah, Pasalnya, pencemaran laut bukan baru kali ini terjadi.”Saya minta Pemerintah, gimana caranya lah, agar bisa mengganti pekerjaan sehari-hari nya karena yang jelas 4 hari ini tidak bisa mencari nafkah,” Tutur dia. (Asma)