BANDARLAMPUNG, LAMPUNG17.COM – Pemkot Bandarlampung telah menjadwalkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di seluruh SMP yang ada di Bandarlampung dimulai pada Senin (13/9) mendatang.
Saat ini, simulasi PTM terbatas dengan protokol kesehatan ketat telah diikuti siswa Kelas IX berlangsung di SMPN 1 Kelurahan Rawa Laut, SMPN 2 Rajabasa, dan SMPN 6 Pesawahan. “Belajar tatap muka dimulai Senin, ada beberapa sampel sekolah. Tahap pertama ini kalau misalnya sukses, insyaallah pada minggu depan, seluruh sekolah bisa tatap muka,” kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMPN 34 Labuhan Ratu, Kamis (9/9).
Vaksinasi Covid-19 bagi pelajar Kelas IX berlangsung di 103 SMP, baik swasta maupun negeri, dengan sasaran penerima vaksin sebanyak 7.130 orang.
Uji coba belajar tatap muka di sekolah akan dilakukan secara bertahap hingga seluruh siswa di setiap satuan jenjang pendidikan, mulai PAUD-SMP, bisa mengikuti PTM terbatas dengan prokes ketat di 20 kecamatan se-Bandarlampung. “Mudah-mudahan ini bisa lancar, target kita khususnya anak-anak pelajar kita ada 150 ribu orang bisa tercover,” ujar Eva Dwiana.
Walikota menjelaskan, kegiatan belajar mengajar di simulasi PTM terbatas akan berlangsung selama 2 jam setiap harinya, Senin-Jumat, dengan jumlah siswa setengah dari rombongan belajar. “Anak-anaknya selang-seling, target belajar 2 jam. Sekolah belum boleh mengadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk sementara ini,” ujar dia.
Namun pada tahap selanjutnya, kata Eva Dwiana, sekolah akan memberikan ekstrakurikuler bagi anak-anak yang tertinggal pelajarannya. “Bunda berharap pada guru-guru, kita bukan langsung belajar tapi pertanyakan apa respon anak-anak selama belajar dari rumah dan melakukan Zoom Meeting pelajaran,” imbuh dia.
Usai meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar, Eva Dwiana meminta seluruh orang tua/wali murid dan guru, mengawasi anak-anak agar tetap menerapkan protokol kesehatan walaupun sudah divaksinasi. “Dengan kerja sama yang baik, sesegera mungkin kita masuk zona aman dan bisa beraktifitas kembali,” tutur dia. (*)