BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG17.COM (SMSI) – Di tengah kesibukan Kota Bandar Lampung, terdapat sebuah usaha rumah tangga yang sudah bertahan lama, bahkan menjadi sumber ekonomi utama bagi banyak warga setempat. Berlokasi di Jalan Sinar Mulya, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Teluk Betung Timur, usaha pembuatan cemilan ringan Kuping Gajah telah mengukir cerita sukses yang menginspirasi. (10/02/2025)
Semua bermula pada tahun 1960, ketika Umi Mahmudah dan suaminya mulai belajar cara membuat Kuping Gajah, sebuah cemilan renyah berbentuk melengkung yang populer di kalangan masyarakat. Suaminya bekerja di pabrik makanan ringan yang memproduksi Kuping Gajah, dan setelah memperoleh ilmu dari sana, mereka memutuskan untuk membuka usaha serupa di rumah.
“Suami saya dulu bekerja di pabrik, dan setelah belajar banyak tentang cara membuatnya, kami memutuskan untuk memproduksi sendiri. Awalnya sederhana, tapi lama-lama usaha ini berkembang,” kenang Umi, yang kini menjadi pemilik usaha ini.
Dari sana, usaha yang dulu sederhana kini berkembang pesat. Usaha rumahan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga sekitar, memberi manfaat ekonomi bagi banyak orang.
Meskipun proses pembuatannya terbilang sederhana, kualitas yang terjaga dan cita rasa yang lezat membuat Kuping Gajah ini digemari oleh berbagai kalangan. Bahan-bahan dasar yang digunakan untuk membuat cemilan ini sangat mudah ditemukan di pasar, antara lain tepung terigu, telur, gula halus, susu bubuk, garam halus, margarin, vanila bubuk, dan cokelat bubuk.
Setiap hari, usaha ini memproduksi sekitar 20 hingga 30 sak tepung terigu. Dengan omzet yang bisa mencapai Rp3 juta per hari, mereka mampu memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang. Harga kemasan eceran pun bervariasi, mulai dari Rp500 hingga Rp15.000, menjadikan produk ini terjangkau oleh berbagai kalangan.
Namun, bukan hanya Umi Mahmudah dan keluarganya yang merasakan manfaat dari usaha ini. Warga sekitar juga ikut merasakan dampaknya. Salah satunya adalah Udin, seorang pekerja yang sudah bergabung selama lebih dari lima tahun.
“Saya senang bekerja di sini karena lokasinya dekat dengan rumah. Tidak perlu ongkos transportasi, jadi bisa lebih hemat. Selain itu, penghasilan yang saya dapatkan cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Udin sambil tersenyum.
Bagi Udin, dan mungkin banyak warga lain, pekerjaan di usaha Kuping Gajah ini bukan hanya memberi mereka penghasilan, tetapi juga memberi rasa nyaman dan kedekatan dengan rumah. Hal ini menjadi alasan banyak pekerja yang betah dan setia bekerja di sini.
Di balik kesederhanaan usaha rumah tangga ini, terdapat dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Usaha yang dimulai dengan modal kecil kini telah mampu memberdayakan masyarakat sekitar, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memberikan peluang ekonomi bagi banyak orang.
Tidak hanya itu, keberadaan usaha ini juga memperkenalkan Kuping Gajah sebagai makanan khas yang terus digemari, bahkan menjadi salah satu ikon kuliner lokal. Keberhasilan ini membuktikan bahwa usaha rumahan yang dijalankan dengan tekun dan penuh perhatian bisa berkembang menjadi usaha yang memberi dampak positif bagi masyarakat luas.
“Alhamdulillah, usaha ini bisa membantu banyak orang. Tidak hanya bagi kami, tapi juga untuk teman-teman yang bekerja di sini,” tambah Umi Mahmudah dengan senyum bangga.
Dengan omzet yang terus meningkat, produk yang diminati banyak orang, serta lapangan pekerjaan yang tercipta, usaha pembuatan Kuping Gajah ini adalah contoh nyata dari kekuatan ekonomi rumah tangga yang mampu memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
Ke depannya, Umi Mahmudah berharap usaha ini bisa terus berkembang, memberikan manfaat lebih banyak lagi bagi warga sekitar, serta mempertahankan kualitas produk yang telah menjadi ciri khas mereka. Seiring dengan terus meningkatnya permintaan, mereka pun berencana untuk memperluas pasar dan meningkatkan produksi, tanpa mengesampingkan kualitas yang telah membentuk reputasi usaha ini.
Dengan ketekunan, kerja keras, dan komitmen untuk terus berkarya, usaha Kuping Gajah ini akan terus menjadi bagian dari cerita kesuksesan usaha rumahan yang memberi dampak positif bagi masyarakat Teluk Betung Timur. (TB)
